Cari Blog Ini

Kamis, 27 Maret 2014

Akulah Cahaya Kecil

Akulah cahaya kecil: menerangi di antara ribuan bintang-bintang ; menuntun tiap jejak dan napas yang terhembus...
Sinarnya kan selalu abadi...melukis dan melukis cintamu yang sederhana...


Bdg, 27/03/14

Langit dan Bumi yang Setia

Teruntuk langit dan bumi
Akar yang menancap adalah hembusan jiwa yang mewangi...
Hamparan hijau elok terhampar memeluk gersangnya zaman...
Sang bumi pun tertunduk lesu laksana tanah tak bertuan...
Seketika menyapa...langit yang selalu setia...
Menjadi payung di untaian setiap waktu...


Bdg, 27/03/14

Parau

Tepian zaman mengukir alur yang sendu
Di persimpangan siluet beranjak menghujam deru waktu
Terdengar di kejauhan ringkih yang samar
Senandung pengharapan yang tak laksana putik yang merekah mekar
Hanyalah bulir-bulir airmata yang tumpah di altar negeri yang berkabut senja


Bdg, 27/03/14

Sabtu, 01 Maret 2014

Kereta Renta

Gerombolan dingin menghujam
Merangkak dan merayap di kaki langit
Sesak setiap rintihan yang menyapa
Hanya alunan kepedihan menghantui

Kereta yang semakin renta
Berkarat terhalang padang ilalang
Berbisik ke setiap jejak
Adakah hamparan indah membasah luka
dan kecewa

Bdg, 1/03/14

Lolongan Malam

Lolongan dan jerit memekik
Pertempuran tak kunjung usai
Mengais kepingan demi kepingan
Halaman tak bertuan


Merangkak
Berlari
Terbang
Terbenam
Hening

Bdg, 1/03/14

Tarian Sang Hujan

dan tarian sang hujan pun bersua 
dengan diamnya malam yg berkabut bias rindu
terpagut menjadi satu

Bdg, 1/03/14

Riak Bulir Jiwa

Riak bulir jiwa
Tertegun dalam kesenyapan zaman
Tersesat di sudut waktu
Aku adalah dedaunan kering
Jatuh dan berserakan
Menghias altar yang tak pernah menyapa

Bdg, 1/03/14